1. Rawon adalah masakan khas Indonesia yang berasal dari Kabupaten Ponorogo yang berupa sup daging berkuah hitam dengan campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek, Makanan ini telah berusia lebih dari 1.000 Tahun. Rawon, Menyebar keluar Ponorogo karena Ponorogo memiliki peran Penting dari masa ke masa, hingga dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur
Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil, utamanya adalah bagian sandung lamur. Namun terkadang rawon juga hadir dengan daging ayam. Bumbu supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, kemiri, serai, kunir, cabai, kluwek, garam, serta minyak nabati.
Semua bahan ini dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek, hal itu dikarenakan dalam budaya Ponorogo masih kental akan hal magis. Di luar negeri, rawon disebut sebagai black soup.
2. Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama di daerah asalnya Surabaya. Menurut pegiat sejarah Kota Surabaya, keberadaan rujak cingur di Kota Surabaya berawal dari tahun 1930an yang dibawa oleh pendatang dari Pulau Madura untuk bertahan hidup dengan berdagang kuliner yakni rujak cingur [1]. Awalnya pedagang dari Madura menggunakan Petis ikan cakalan khas Madura, namun untuk menyesuaikan dengan lidah masyarakat Kota Surabaya yang mayoritas bersuku Jawa maka juga menggunakan petis udang.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur atau bibir sapi tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk udang dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.
3. Lontong balap adalah makanan khas Indonesia yang merupakan ciri khas kota Surabaya di Jawa Timur. Makanan ini terdiri dari lontong, taoge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dan sambal. Lontong balap terdiri dari lontong yang diiris-iris dan di atas irisan lontong ini ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho (bulatan kecil sebesar ibu jari dan dipencet ini bentuk lentho asli lontong balap, berbeda dengan lentho yang dipakai sekarang), kemudian di atasnya ditumpangi kecambah setengah matang yang porsinya terbanyak dalam hidangan, setelah itu diambilkan kuah secukupnya, sambal dan kecap disesuaikan selera pembeli. Makanan ini dihidangkan dengan pasangannya yaitu, beberapa tusuk sate kerang.
4.
5. Soto (juga dikenal dengan beberapa nama lokal seperti, sroto, sauto, tauto, atau coto) adalah makanan khas Indonesia seperti sop yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah daging sapi dan daging ayam, tetapi ada pula yang menggunakan daging babi, daging kuda atau daging kambing. Berbagai daerah di Indonesia memiliki soto khas daerahnya masing-masing dengan komposisi yang berbeda-beda, misalnya Soto Madura, Soto Kediri, Soto Pemalang, Soto Lamongan, Soto Jepara, Soto Bening Solo, Soto Semarang, Soto Kudus, Soto Betawi, Soto Padang, Soto Bandung, Sauto Tegal Tauto Pekalongan, Sroto Sokaraja, Sroto Kriyik, Sroto Bancar, Soto Banjar, Soto Medan, Coto Makassar, dan Coto Kuda Jeneponto. Soto juga diberi nama sesuai isinya, misalnya Soto ayam, Soto babat, atau Soto kambing. Ada pula soto yang dibuat dari daging kaki sapi yang disebut dengan soto sekengkel.
Cara penyajian soto berbeda-beda sesuai dengan khas di setiap daerah. Soto biasa dihidangkan dengan nasi, lontong, ketupat, mie, atau bihun. Untuk menambah cita rasa dan kelezatan, biasanya disertai dengan berbagai macam pelengkap, misalnya kerupuk, perkedel, emping, sambal, dan sambal kacang. Ada juga yang menambahkan telur puyuh, sate kerang, jeruk limau, berbagai macam gorengan (tempe, tahu, bakwan), bawang goreng, seledri, tauco, dan koya.
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
Swmoga bisa menjadi inspirasi dan menambah wawasan
BalasHapus